Kamis, 18 Agustus 2016

perangkapcahayarenamulia12345.blogpot.com

LAPORAN PTL

Pengendalian Hama Dengan Penggunaan Perangkap Cahaya (Light Trip)




OLEH:
RENA MULIA
1301321015





DOSEN PEMBIMBING:
Ir. EDDY SUSIAWAN, MSi

























PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2015
I.  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman secara Terpadu (PHT) memiliki arti penting dalam mendukung adanya pertanian berkelanjutan. Hal ini dikarenakan konsep dalam PHT selaras dengan konsep dalam Pertanian Berkelanjutan. Disamping itu, PHT dan Pertanian Berkelanjutan merupakan suatu kebijakan pemerintah yang disahkan dalam Undang-Undang. Adapun Landasan hukum dan dasar pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman adalah Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman, dan Keputusan Menteri Pertanian No. 887/Kpts/ OT/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian OPT.
Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT) atau Integrated Pest Management (IPM) merupakan komponen integral dari Sistem Pertanian Berkelanjutan. PHT bertujuan tidak hanya mengendalikan populasi hama tetapi juga meningkatkan produksi dan kualitas produksi serta meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani. Cara dan metode yang digunakan adalah dengan memadukan teknik-teknik pengendalian hama secara kompatibel serta tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
            Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu merupakan suatu pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk pengelolaan populasi hama dengan memanfaatkan beranekaragam teknik pengendalian secara kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan (Smith, 1978). Sedangkan menurut Bottrell 1979, PHT adalah pemilihan secara cerdik dari penggunaan tindakan pengendalian hama, yang dapat menjamamin hasil yang menguntungkan dilihat dari segi ekonomi, ekologi, dan sosiologi.
PHT memiliki tujuan mengendalikan populasi hama agar tetap berada dibawah ambang yang tidak merugikan secara ekonomi. Strategi PHT bukanlah eradikasi melainkan pembatasan. Pengendalian hama dengan PHT disebut pengendalian secara  multilateral, yaitu menggunakan semua metode atau teknik yang dikenal dan penerapannya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang merugikan bagi hewan, manusia, dan makhluk hidup laninya baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Konsep PHT tidak tergantung pada teknik pengendalian hama dan pengelolaan eksosistem tertentu tetapi PHT tergantung pada keberdayaan atau kemandirian petani dalam mengambil keputusan. Dalam mengembangkan sistem PHT didasarkan pada keadaan agroekosistem setempat. Sehingga pengembangan PHT pada suatu daerah boleh jadi berbeda dengan pengembangan di daerah lain. Sistem PHT harus disesuaikan dengan keadaan ekosistem dan sosial ekonomi masyarakat petani setempat. 
Salah satu PHT yang efektif digunakan untuk mengurangi hama yang adalah adalah dengan memasang light trap yaitu perangkap cahaya dengan menggunakan 2 cahaya yaitu cahaya warna merah dan cahaya warna hijau,yang di pasang pada malam harinya. Umumnya serangga tertarik dengan cahaya,warna, aroma makanan atau bau tertentu . serangga tertentu juga lebih tertarik  terhadap warna . warna yang disukai serangga biasanya warna-warna kontras seperti warna kuning cerah. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan perangkap adalah sebagai berikut : ukuran atau jenis serangga yang akan ditangkap, kebiasaan keluar : siang atau malam hari, stadium perkembangan serangga, makanan kesukaannya, warna kesukaannya , kekuatan atau kemampuan hama untuk berinteraksi terahadap jerat dan cara terbang hama .

      1.2 Tujuan Praktikum
            Dalam praktikum ini mahasiswa dilatih untuk membuat dan mengaplikasikan perangkap hama berupa perangkat warna, aroma, dan cahaya . selain itu mahasiswa diharuskan mengawasi atau mengontrol penangkapan secara teratur .















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hewan Nokturnal
            Hewan nokturnal adalah hewan yang aktif di saat malam hari dan tidur di saat siang hari. Berbeda dengan kebanyakan hewan lain yang biasanya aktif di saat siang hari dan tidur di saat malam hari. 
            Hewan nokturnal memiliki indera pendengaran, penglihatan, dan penciuman yang sangat tajam; yang tentunya diperlukan saat beraktivitas di malam hari yang gelap. Beberapa hewan nokturnal punya penglihatan yang dapat beradaptasi untuk penerangan siang hari maupun malam

2.2 Light Trap atau lampu
            Lampu perangkap merupakan suatu unit alat untuk menangkap atau menarik serangga yang tertarik cahaya pada waktu malam hari. Alat ini berfungsi untuk mengetahui keberadaan atau jumlah populasi serangga di lahan pertanian.
            Komponen utama dari lampu perangkap atau yang dikenal juga dengan light trap ini yaitu lampu, corong dan kantung plastik, serta rangka beratap. Lampu, dengan daya minimal 100watt, berfungsi untuk menarik serangga pada waktu malam hari. Corong merupakan tempat masuknya serangga, kantung plastik berfungsi untuk menampung serangga yang tertangkap. Kemudian, rangka beratap fungsinya untuk melindungi lampu dan hasil tangkapan terutama dari hujan.
            Cara kerja perangkap ini, lampu diletakkan di dalam lahan sawah di pinggir pematang. Letak bisa disesuaikan dengan kondisi tempat karena alat ini menggunakan lampu sehingga memerlukan sumber aliran listrik. Satu unit lampu perangkap sebagai monitoring dapat digunakan untuk luasan 300-500 ha, sedangkan untuk pengendalian seluas 50 ha.
            Lampu dinyalakan setiap hari mulai dari pukul 6 pagi – 6 sore dan hasil tangkapan diambil setiap pagi kemudian diamati jenis serta jumlah serangga yang tertangkap.
            Selain untuk monitoring, lampu perangkap tersebut juga sebagai pengendali. Mendeteksi dini wereng coklat imigran dan Ngengat penggerek batang padi sehingga dapat mengetahui datangnya hama imigran dan puncak tangkapan populasi suatu hama.
            Rekomendasi waktu semai atau tanam adalah 15 hari setelah puncak hasil tangkapan. Untuk pengendalian penggerek batang padi, 4 hari setelah adanya penerbangan (hasil tangkapan) dilakukan penyemprotan insektisida. Pada saat kondisi lahan sedang bera atau pengolahan tanah, lampu perangkap digunakan terus untuk memantau perkembangan populasi serangga hama terutama wereng coklat dan penggerek batang.
            Light Trap atau lampu perangkap istilah cara pengendalian hama yang efektif, murah dan ramah lingkungan, Lampu Perangkap ( LIGHT TRAP ) dengan tenaga listrik. Perangkap lampu merupakan perangkap yang paling umum untuk pemantauan migrasi dan pendugaan populasi serangga yang tertarik pada cahaya, khususnya wereng coklat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan perangkap lampu antara lain, kekontrasan lampu yang digunakan pada perangkap lampu yang terdapat di sekitarnya. (Soegiarto, 2012)
            Semakin kontras cahaya lampu yang digunakan maka akan luas jangkauan tangkapannya. Kemampuan serangga untuk menghindari lampu perangkap yang dipasang. Perangkap lampu dipasang pada pematang (tempat) yang bebas dari naungan dengan ketinggian sekitar 1,5 meter diatas permukaan tanah. Lampu yang digunakan adalah lampu pijar 40 watt dengan voltase 220 volt. Lampu dinyalakan pada jam 18.00 sampai dengan 06.00 pagi. Agar serangga yang tertangkap tidak terbang lagi, maka pada penampungan serangga yang berisi air ditambahkan sedikit deterjen.
            Menurut Soegiarto tahun 2012 bahwa Serangga-serangga yang dapat tertangkap antara lain wereng coklat (dewasa makroptera), Ngengat penggerek batang padi, orong-orong (anjing tanah), kepinding tanah  (Scotinophara coarctata), Coccinella Sp, Paederus Sp, Ophionea Sp, dan lain-lain.
            Serangan hama tanaman tidak dapat dihindarkan. Namun bukan berarti tidak dapat dicegah sejak dini, salah satunya dengan menggunakan Lampu Perangkap.
2.3 Serangga-serangga yang dapat tertangkap light trap
            Serangga-serangga yang dapat tertangkap antara lain wereng coklat (dewasa makroptera), Ngengat penggerek batang padi, orong-orong (anjing tanah), kepinding tanah (Scotinophara coarctata ), Coccinella Sp, Paederus Sp, Ophionea Sp, dan lain-lain.Pada saat populasi tinggi, lampu perangkap (Susanto dan Utomo, 2005).
  1. Laba-laba - Laba-laba adalah hal yang menjengkelkan di rumah Anda. Mereka tertarik pada tempat yang hangat, tempat yang gelap dan kecil seperti celah-celah, sudut, ventilasi udara dan di atap rumah Anda. Beberapa jenis laba-laba lain memilih tinggal di ruang terbuka, membuat sarang di lumbung Anda, taman atau dekat lampu luar. Laba-laba menjadi masalah yang menyebalkan karena sarangnya.
  2. Kumbang Karpet – Terdiri dari ukuran, warna yang berbeda tetapi umumnya mereka menyerupai kumbang dan warnanya beragam dari hitam ke coklat bahkan putih dan kuning. Panjang dewasanya mencapai 2-3 mm. dewasa bukan hama di rumah Anda karena mereka cenderung hidup di luar memakan nectar dan pollen. Tetapi, menjelang akhir musim panas, mereka sangat mungkin memasuki rumah Anda dan bertelur mencapai 40 telur di karpet atau korden rumah Anda. Telurnya menjadi larva dalam waktu 2 atau 3 minggu dan larvanya (disebut juga Wooly Bears) ini yang merusak karena makanananya adalah serat alami seperti karpet, pakaian dan benda-benda lembut.
  3. Silverfish – Panjang dewasanya mencapai 10-12 mm warnanya abu-abu perak dan berbentuk torpedo dengan tiga helai bulu keras di ujung perutnya. Silverfish membutuhkan tempat hangat dan sering ditemukan di kamar mandi dan dapur. Mereka memakan remah-remah makanan dan walau lebih menyukai diet tepung, tetapi mampu mengunyah selulose dan dapat merusak koleksi lukisan dan buku Anda.
  4. Earwigs – Panjang dewasanya mencapai 14-23mm, berwarna cokelat gelap dan mempunyai kaki bagian depan menyerupai gunting yang melengkung pada jantan dan lurus pada betina/ kaki bagian depan ini tidak beracun  namun dapat menjept. Betinanya menghasilkan 40 telur setahun dan membesarkan anak-anaknya sendiri-hal yang sangat jarang dilakukan serangga. earwigs makan sayuran hijau dan tumbuhan lain,  lebih menimbulkan masalah di kebun daripada dalam rumah.
  5. Jangkrik – Bentuknya langsing,kurus menyerupai antena, dengan panjang sekitar ⅞ inci dan hidup tidak menentu dalam rumah dan bertelur di celah-celah aau tempat gelap lain. Mereka sering bermigrasi ke gedung untuk berlindung dari musim dingin atau selama musim panas dan kerinh mencari kelembaban. Jangkrik dapat merusak pakaian dan decitannya menjengkelkan. Jangkrik betina bertelur sebanyak 700 butir selama masa hidup mereka.
  6. Tungau – Tungau adalah parasit kecil yang identik dengan sarang burung. Tungau makan manusia dan gigitannya menyebabkan gatal yang sangat luar biasa. Ketika burung meninggalkan sarangnya dalam keadaan penuh, tungau bisa masuk ke dalam. Tungau daun semanggi sedikit lebih besar dari tungau burung dan berwarna merah cerah. Mereka umumnya memasuki rumah saat musim gugur, kadang-kadang dalam jumlah besar, ketika banyak tumbuhan mati, tetapi bisa saja itu terjadi di musim semi. Tungau daun semanggi akan meninggalkan noda merah di dinding dan perabotan jka dipencet.

  1. Pillbugs and Pillbugs dan Sowbugs– Pillbugs dan sowbugs sebenarnya termasuk spesies crustaceans, mirip dengan udang dan lobster, mereka beradaptasi tinggal di tanah. Panjangnya sekitar ⅝ inci, mereka makan tumbuhan busuk Mereka membutuhkan kelembaban tinggi untuk bertahan hidup dan bisa cepat mati sebagai akibat tidak ada air ketika mereka memasuki rumah.
  2. Pinjal – Berwarna cokelat dan sering ditemukan di dalam rumah dan di bulu anjing. Dewasanya sepanjang ⅛ inci, dan jika dalam keadaan menelan, panjangnya bisa mencapai ½ inci. Betina menghasilkan telur sebanyak 5,000 telur yang ditaruh di celah-celah. Setelah makan, mereka bersembunyi di celah-celah rumah dan bisa bertahan berbulan-bulan tanpa makanan. Kutu anjing amerika biasanya ditemukan sepanjang jalan setapak dan area berumput tinggi. Kutu rusa bisa menularkan penyakit Lyme.
  3. Ngengat
     adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya termasuk ke dalam Ordo LepidopteraKupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo
Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Ciri-ciri ordo Lepidoptera adalah :
_ Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus.
_ Mengalami metamorfosis sempurna.
_ Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada tahap dewasa     menghisap.
_ Mata fasetnya besar.
_ Contoh : Kupu-kupu Swallowtail, kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-kupu elang
(Acherontia atropos).
  1. Family Zygaenidae
Zygaenidae termasuk keluarga Lepidoptera. Mayoritas zygaenidae hidup di daerah tropis, maupun di daerah sedang. Ada sekitar 1000 spesies. Berbagai jenis yang umumnya dikenal sebagai kupu-kupu yang hidup di hutan atau Burnet moths, sering bercirikan dengan bintikbintik,
yang sering disebut smoky moths. Terdapat 43 jenis zygaenidae Australia yang umumnya dikenal sebagai foresters termasuk suku Artonini dari subfamily Procridinae. Satu-satunya spesies non-endemik di Australia Palmartona catoxantha, Asia Tenggara jenis hama yang diyakini sudah ada di Australia atau kemungkinan akan segera bermunculan.
Moths Zygaenidae biasanya terbang dengan lambat. Mereka umumnya memiliki logam kemilau dan bintik-bintik merah atau kuning. Warna-warna yang cerah merupakan salah satu tanda peringatan ke predator. Warna ini muncul karena kandungan hidrogen sianida di semua tahapan dari siklus hidup mereka (Scoble 1992).

  1. Lalat
    adalah salah satu insekta ordo diptera yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 60.000 sampai 100.000 species lalat. Namun tidak semua species ini perlu diawasi, karena beberapa diantaranya tidak berbahaya bagi manusia ditinjau dari segi kesehatan (Depkes RI, 1991).
Menurut Sigit dan Hadi (2006) menjelaskan bahwa: “Yang tergolong lalat pengganggu kesehatan adalah Ordo Diptera, Subordo Cyclorrhapha, dan anggotanya terdiri atas lebih dari 116.000 spesies lebih di seluruh dunia”.
  1. Nyamuk
    Klasifikasi Aedes sp adalah sebagai berikut:
Golongan : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Diptera
Familly : Culicidae
Genus : Aedes
            Siklus Hidup
            Menurut Kris Cahyo Mulyatno 2002,  nyamuk (Aedes) seperti juga serangga lainnya yang termasuk ordo diptera, mengalami metamorfosis lengkap. Stadium-stadiumnya terdiri dari telur, larva (Jentik), pupa (kepompong) dan nyamuk dewasa. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur menjadi dewasa di laboratorium yang bersuhu 270C dankelembaban udaranya 80%, kurang lebih 10 hari. Waktu 10 hari tersebut juga diperkirakan untuk keperluan pertumbuhan Ae.aegypti dari telur sampai dewasadi alam bebas.



III. Metode Pelaksanaan
3.1 Alat dan bahan
.     1. Lampu Pantromaks
2. Wadah besar
3. Air
4. Deterjen
5. botol minum ukuran sedang
3.2 prosedur pelaksanaan praktikum.
            Sediakan alat light trapnya berupa perangkap berbentuk corong,dan letakkan botol minum yang telah dibuang tutupnya, masukkan didalam botol terlebih dahulu deterjen dan masukkan botol dari bawah corong,kemudian tunggu selama 2 jam perkelompok, dilakukan malam hari. Dan alat keduanya  siapkan lampu pantromaksnya, yang telah diberi plastik yang di taburi minyak diatasnya, lakukan pengamatan selama semalam.










IV.              HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Data Pengamatan Light Trap(lampu corong)
Jam
Hama yang didapat pada lampu warna
Merah
Hijau
18.00-20.00
Ngengat  (4)
Ngengat (4), nyamuk (3)
20.00-22.00
Nyamuk (4), lalat (5)
Ngengat (5)
22.00-00.00
Lalat (7), nyamuk (2)
Lalat (6), ngengat (3)
00.00-02.00
Kepik (3), lalat (2)
Lalat (2), semut (3)
02.00-04.00
Lalat (3)
Lalat (3)
04.00-06.00
Lalat (3)
Lalat (2)
Grafik 1. Data Pengamatan Light Trap( lampu corong)
Tabel 2. Hasil pengamatan light traps( lampu perekat )

Jenis Serangga
Jumlah Serangga yang didapatkan pada lampu
Merah
Kuning.
Hijau
Coleoptera
42
105
80
Nyamuk
700
565
400
Bersayap sama
27
96
4
Belalang sembah
0
4
0
Semut
0
9
13
Wereng
0
20
200
Ngengat
0
0
17

Grafik  2. Hasil pengamatan light traps( lampu perekat )

4.1 Pembahasan       
            Pada praktikum kali ini dengan menggunakan perangkap hama ligth trap. Light trap yaitu suatu perangkap hama yang menggunakan metode cahaya untuk dapat menarik atau tertangkapnya hama pada suatu perangkap (Oda, 1997).
            Dari hasil pengamatan yang telah kami dapat adalah adanya beberapa jenis serangga yang terperangkap pada light trap ini adalh ngengat, lalat ,semut, nyamuk, kepik,wereng, belalang sembah, hama bersayap sama, coleoptera,dll..
            Pada praktikum yang kami lakukan pada Alat berbentuk corong dengan  lampu warna hijau, jenis hama yanag banyak terperangkap adalah lalat sebanyak 6 ekor pada jam 22.00-00.00wib,dan pada lampu warna merah hama yang banyak terperangkap adalah lalat sebanyak 7 ekor pada jam 22.00-00.00 wib, jadi bisa di simpulkan bahwa populasi yang banyak di lahan jagung dan kacang kedelai,yang beraktifitas malam hari adalah lalat. Dan lalat menyukai cahaya yang menarik, jika dibandingkan dengan hama nopturnal lainnya.
            Kemudian pada lampu perekat hama yang banyak terperangkap adalah nyamuk sebanyak 700 ekor pada lampu merah.dan dapat disimpulkan bahwa nyamuk menyukai warna merah, dan populasi nyamuk di lahan jagung dan kacang tanah tinggi.




V. KESIMPULAN
Pada data yang telah kami dapatkan dalam pengerjaan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa adanya serangga yang menyukai pada cahaya . jenis serangga yang terkena pada light trap ini adalah ngengat, lalat ,semut, nyamuk, kepik,wereng, belalang sembah, hama bersayap sama, coleoptera,dll. Namun yang merupakan jenis hama kecil nopturnal pada komoditi jagung dan kacang tanah adalah nyamuk dan lalat.karena populasi hama tersebut yang paling banyak dan hama ini yang banyak tertangkap pada light traps. Didapatkan data bahwa nyamuk menyukai warna Merah dan lalt menyukai warna warna terang. Adanya perangkap hama ini tentunya dapat memudahkan dalam pengendalian hama bagi suatu komoditi tersebut.













DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.light trap lampu perangkap hama. http://epetani.deptan.go.id/berita/light-trap-lampu-perangkap-teknologi-ramah-lingkungan-7775. (03 januari 2015)
Irma. 2013. Hewan nopturnal.http://www.jendelasarjana.com/2014/06/pengertian-hewan-nokturnal.html http://www.rentokil.co.id/kostumer-perumahan/serangga-merayap/jenis-serangga-merayap-menyeramkan-lainnya/ (03 januari 2015)
Litbang. 2013. Perangkap hama.http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/1081/. (03 Januari 2015)
Ulli. 2012. Perangkap hama light trap. http://ullillallullellou.blogspot.com/2012/12/praktikum-4-perangkap-hama-light-trap.html insan rhida. (3 januari 2015)

1 komentar:

  1. Best Casinos - Book Hotel Discounts | JMHub
    Jomar Sportsbook 김해 출장샵 offers the best Las Vegas gambling odds, online 속초 출장마사지 casino, poker 의정부 출장마사지 room and 포항 출장샵 so much more. Book 의왕 출장안마 your hotel near Jomar's

    BalasHapus